Behind the songs that accompany my insomnia tonight



Pukul 02:16 AM (waktu Indonesia di kamar saya), dan mata saya belum terpejam, seperti biasa (masih) setia di depan personal computer di kamar saya. Entahlah, apa yang ingin saya lakukan untuk menghilangkan kebosanan dan mengalihkan dari deraan mata yang masih belum mau terpejam ini. Last choice, selain mendengarkan lagu-lagu kesukaan di playlist, saya akhirnya putuskan untuk iseng-iseng corat coret blog. Hehehe
Adithia Sofyan - Surprise song/Bengawan Solo
Hey lagu ini unik, ini kan lagu ciptaan maestro keroncong Indonesia, Alm. Gesang Martohartono. Lagunya yang berjudul Bengawan Solo termasyur lho di Asia (terutama Indonesia dan Jepang). Jadi ceritanya si Adithia Sofyan men-cover lagu beliau, dengan suara petikan-petikan gitar kustik-nya yang easy listening  dan catchy itu. Greateful, jadi musik keroncong ga melulu di anggap sebagai musik jadul. Anak-anak muda seperti kita bisa mendengarkannya dengan kemasan lain (tapi setidaknya kita harus mencintai musik keroncong sebagai musik asli Indonesia). Kita jangan mau kalah dengan orang-orang Jepang yang sangat suka dan menghargai musik keroncong (terutama lagu Bengawan Solo ini). Good job for Adithia Sofyan, yang mampu membawakan musik keren tanpa harus meninggalkan kultur Indonesia-nya. Salute !
Jubing Kristianto - Becak Fantasy
Dia juga salah satu musisi keren Indonesia menurutku. Petikan-petikan gitar yang mantap dan (kadang) bikin saya merinding hampir di setiap lagunya. Tapi salah satu lagunya yang berjudul Becak adalah favorit saya. Cover dari lagu karya Ibu Soed yang berjudul sama, yang dia aransemen ulang dengan gaya akustik. Jadi lagu Becak ini dapat lestari dan dinikmati kauuum muda seperti saya (dan mungkin banyak yang lain yang juga suka). Video klipnya juga keren, menceritakan seorang abang becak (dan jubing sendiri) yang bisa memflashback waktu dan menyelamatkan sepasang kekasih.
Efek Rumah Kaca – Menjadi Indonesia
“ Lekas, bangun dari tidur berkepanjangan
Menyatakan mimpimu
Cuci muka biar terlihat segar
Merapikan wajahmu
Masih ada cara menjadi besar “
Lagu yang selalu menohok nurani saya, mempertanyakan Nasionalisme saya. Sudahkah saya menjadi Indonesia, dan sudah apa saja yang sumbangsihkan untuk negeri ini ? Efek Rumah Kaca selalu pandai memainkan kata-kata kritis dan menggugah pikiran untuk apa saja yang terjadi di Indonesia. Menjadi Indonesia diilhami dari buku Parakitri T. Simbolon dengan judul yang sama.


photo sources : www.google.co.id (dengan sedikit polesan adobe cs4)

No comments:

Post a Comment