Trip to {paradise}

Wow, Subhanallah, mungkin kata-kata itu yang bisa saya ucapkan dalam hati ketika pertama kali membuka mata dan melihat pemandangan diluar sana. Suara deburan ombak, hawa dingin angin yang semilir dari laut, yep it's beach. Beberapa hari yang lalu saya dan teman-teman saya berkesempatan untuk liburan ke pantai. Bukan pantai yang jauh kok, lumayan dekatlah, di pesisir selatan Kabupaten Malang. Pantai Bajul Mati, begitu pantai ini dinamakan. Eksotis dengan hamparan pasir putih serta batuan karang yang menyekat antara daratan dengan Samudra Hindia.
Sayang beribu sayang, keindahan sunrise yang seharusnya bisa didapat pagi itu sirna sudah. Langit tampak muram, mendung pekat sisa semalam dan rintikan gerimis masih saja menemani. Tapi tak apalah, keindahan Pantai Bajul Mati di pagi ini masih bisa dinikmati. Dengan ditemani harum masakan pagi dan teman-teman yang menyenangkan.


Menjelang siang, perjalanan kita lanjutkan menuju spot berikutnya, kemana ? tentu saja masih disekitaran pantai pesisir selatan Malang ini. Jaraknya juga tidak terlalu jauh dari Pantai Bajul Mati, tetapi sayangnya akses dari jalan raya menuju ke pantai ini masih sulit. Mungkin masih kurangnya keseriusan pemerintah untuk mengarapnya. Terpaksa kami melanjutkan perjalanan dari jalan raya dengan berjalan kaki, sebenarnya warga sekitar sudah menyediakan angkutan menuju pantai yakni berupa ojek. Tarifnya pun relatif murah, hanya sepuluh ribu rupiah, tetapi karena kami ingin berjalan-jalan dan menikmati pemandangan akhirnya diputuskan untuk berjalan kaki (bukannya pelit lho). Sepanjang perjalanan menuju pantai (jaraknya sekitar dua kiloan), kami disuguhi dengan berbagai macam view yang menakjubkan. Perbukitan, aneka pepohonan, ladang, kebun pisang dan tentu saja keramahan para penduduk sekitar (bukti kalau konon masyarakat Indonesia yang murah senyum masih belum habis!).


Setelah beberapa menit berjalan akhirnya kami sampai di lokasi pantai, yeaay. Sangat excited, berhubung ini pertama kalinya saya mengunjugi pantai ini dan yang lebih kerennya lagi pantai ini super duper indah viewnya (walaupun lagi-lagi mendung pekat masih belum sirna). Tapi okelah, saya juga hanya ingin menikmati liburan di Pantai Goa Cina ini. Kesan pertama selain keindahan viewnya adalah nama pantai ini sendiri, why must name Goa Cina ? bukannya ini Indonesia. Ternyata oh ternyata setelah ditelisik, dahulu pada tahun 1930 konon ada seorang pertapa berkebangsaan Cina yang bersemedi di goa karang di pantai ini. Dan lebih bikin merinding lagi adalah si pertapa tadi musnah atau bahasa jawanya moksa (nah lho).


Diluar kisah mistis tentang riwayat pantai ini, Goa Cina menyuguhkan keindahan lukisan Allah yang nyata. Hamparan pasir putihnya, ombaknya yang bergulung-gulung dan juga hamparan pulau karang yang tersebar di dekat pantainya, it's perfect. Belum lagi pantai ini juga menyediakan area untuk berkemah, wow. Selain itu masyarakat lokalnya yang ramah dan juga masakan khas yang harganya cukup murah (untuk ukuran mahasiswa tentunya). Yeaah, maka tidak berlebihan kalau wisata saya ini saya namakan road to paradise. Pantai pesisir selatan Malang yang indah, yang tidak kalah dengan pantai sejenis yang masih banyak di seantero Indonesia tercinta ini. Last word, kekayaan yang diberikan Allah untuk negeri ini sangatlah banyak dan cukup sayang menurut saya apabila negara ini hilang bangganya terhadap kearifan lokal dan tradisinya. Sudah cukup kekacauan di negara ini, saatnya menyatukan pikiran dan tenaga untuk membangun, dengan tangan kita sendiri. MERDESA !

No comments:

Post a Comment