Ga tau nih, tiba-tiba aja yang teringat jaman masi sekolah TK dulu. Masa doo-be-doo-pap-pap, jaman dimana semuanya yang masih polos dan ceria, hahah. Pas jaman itu juga aku masih suka mantengin tivi yang nyiarin film baja hitam dan ultraman (sampai belain bolos ngaji). Aku yang masih suka membuang susu dancow putih tiap pagi. Di musuhin temen-temen sebaya gara-gara cengeng. Dan masa yang suka-duka pasti ditemenin boneka sock monkey’ku (namanya momon). Bener-bener masa kecil yang ceriah dan unforgetable. Hehehe
Terlepas
dari itu semua, aku sangat suka menggambar, paling suka mainin bongkar pasang,
dan juga nyanyi !! Yaa, aku dulu paling seneng maju ke depan dan nyanyi sambil
teriak-teriak waktu pelajaran menyanyi, konyol. Dan yang paling aku suka dan
sering nyanyiin adalah lagu-lagu ciptaan Ibu Sud (secara, waktu itu banyak di
ajarin lagu anak-anak ciptaan beliau). Kenapa Ibu Sud ? She so amazed I think. Lebih
dikenal sebagai Saridjah Niung Bintang Soedibjo (setelah menikah dan lebih
dikenal dengan nama Ibu Soed) adalah seorang pemusik, guru musik, pencipta lagu
anak-anak, penyiar radio, dramawan dan seniman batik Indonesia. Banyak dedikasi beliau untuk Negara ini,
salah satunya dengan menciptakan lagu anak-anak yang berbahasa Indonesia
(karena dulu banyak lagu-lagu anak-anak yang berbahasa Belanda). Dan menurutku
lagu-lagu Ibu Sud itu kaya akan nilai moral dalam keseharian kita (ini aku
sadari saat sudah besar seperti sekarang). Padahal lirik-lirik buatan Ibu Sud
itu yang sangat sederhana. Tapi dibalik kesederhanaan itu, Ibu Sud mampu
menyampaikan pelajaran-pelajaran moral yang berguna untuk anak-anak kecil (aku salah
satunya). Tetapi sayang, jaman sekarang lagu-lagu beliau (dan juga ciptaan
pengarang lagu anak-anak yang lain) sudah jarang terdengar. Yang banyak lagu
anak-anak jaman sekarang terlalu komersil dan sudah jarang terdapat nilai moral
didalamnya. Dan jika beliau masih hidup, dan melihat lagu anak-anak pada era
globalisasi sekarang ini, pasti beliau akan tergerak untuk menciptakan lebih
banyak lagu yang dapat mendidik anak-anak Indonesia agar tidak menjadi “dewasa sebelum waktunya”, seperti yang
banyak ditemui sekarang.
Maybe ini
beberapa lagu-lagu ciptaan Ibu Sud yang masih melekat di ingatanku, lagu-lagu
yang paling aku suka dan sering aku nyanyiin dulu.
Tik tik, bunyi hujan
“ Tik tik tik, bunyi hujan di atas
genting
Airnya turun tidak terkira
Cobalah tengok dahan dan ranting
Pohon dan kebun basah semua “
Sebuah lagu yang menggambarkan bagaimana
suasana ketika hujan turun. Inspirasi datang ketika suatu hari genting rumah
beliau bocor, dan akhirnya terciptalah lagu ini. Dan aku dulu (pas waktu TK),
ketika ga dibolehin main hujan-hujanan sama almarhumah Eyang. Cuma bisa liatin
suasana hujan dari jendela dan nyanyiin lagu ini.
Hai Becak !
“ Lihat becak berlari
Kereta tak berkuda
Becak .. becak ..
Jalan hati-hati “
Lagu ini
tercipta ketika melihat abang becak yang berkeliling mengantar anak-anak.
Sekarang mungkin masih bisa ditemui, tapi eksistensinya sudah banyak berkurang.
Tergantikan dengan banyaknya masyarakat sekarang yang lebih memilih naik
kendaraan pribadi daripada transportasi umum yang ada. Tapi lagu ini pernah
jadi anthem song buat jemputan becak Pak Udin, langganan becak yang
anter-jemput aku dan teman-teman jaman TK dulu.
Tanah Air
“ Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai “
Salah satu
lagu nasionalis yang di ciptakan oleh Ibu Sud, lagu untuk agar kita senantiasa
mencinta Negara ini, apapun dan bagaimanapun keadaannya. Lagu yang selalu
sukses membuat air mataku menetes ketika menyanyikannya ataupun mendengarnya. I
love my INDONESIA !
Pelangi
“ Pelangi .. pelangi .. Alangkah indahmu
Merah, kuning, hijau di langit yang biru
Pelukis-Mu agung, siapa gerangan ?
Pelangi .. pelangi .. ciptaan Tuhan “
Ibu Sud bisa
menggambarkan bagaimana bentuk pelangi tiu secara sederhana (agar mampu dibayangin
sama anak Tk seusia aku dulu). Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa Tuhan
adalah penciptanya, pencipta alam semesta ini dan seluruh isinya.
Balon
Hahahah. Aku
sudah lupa bagaimana liriknya (tadi yang ada malah kecampur lagu pelangi pas
nyoba nyanyin). Tapi ini yang paling seneng dinyanyiin oleh hamper semua
anak-anak kelasku dulu pas jaman TK (ga tau bagaimana kalau jaman sekarang).
Lagu ceria yang menimbulkan efek kaget di tengah liriknya. Tapi juga yang
membuatku dan temen-temen dulu tertawa setelah bilang, “DOOR!”, dan kita semua
yang harus memegang sisa empat balon kita yang ga meletus erat-erat. I think it’s
so lol’ but funny too ..
photo source : google.co.id
photo source : google.co.id
No comments:
Post a Comment