I call them jerk !




Pemandangan miris saya temui tadi sore ketika sedang mengisi bensin di SPBU. Banyak saya lihat mobil-mobil mewah ikut mengantri mengisi bensin premium. Padahal premium yang kemarin harganya akan naik dan mendapat tentangan dari semua rakyat Indonesia dan terutama mahasiswa (dan akhirnya harganya tidak jadi naik 1 April kemarin). Padahal premium merupakan bensin bersubsidi untuk masyarakat kecil. Apa mereka (Orang kaya bermobil mewah dan ikut mengantri bensin premium) itu tidak tahu malu, tidak punya hati. Mereka kan punya uang banyak, kenapa beli pertamax yang harga 1 liternya 10500,- saja tidak mampu ? Belum lagi konsumsi bensinnya yang puluhan liter tiap pekannya. Kontras apabila di bandingkan dengan konsumsi masyarakat bawah yang paling cuma 5 liter tiap pekannya (malah ada yang tidak sama sekali, karena motor saja tidak punya). Woiii, dimana kalian pemerintah ? para wakil rakyat yang katanya pro rakyat? Kalau terus begini sama saja bensin subsidi itu diperuntukkan bagi orang-orang kaya, pejabat korup yang mobilnya mewah, banyak (sampai karatan di garasi karena cuma untuk koleksi semata). Sama saja rakyat kecil dan miskin selalu menjadi korban. Perlu kebijakan yang tepat untuk mengatasi ketimpangan ini, perlu pengawasan, pembatasan dan solusi lain agar subsidi rakyat kecil tepat sasaran. Kalau perlu mobil mewah yang ada di Indonesia dikenakan pajak yang tinggi (supaya tidak ada lagi orang kaya yang hobi nimbun mobil banyak-banyak). Infrastruktur juga perlu dibenshi (angkutan publik, jalan raya dan jembatan), supaya masyarakat bisa beralih ke angkutan umum. Lebih merakyat, mengurangi emisi dan subsidi bensin dapat dialihkan ke subsidi yang lain (pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan). Semoga pemerintah dapat lebih peka dan tanggap terhadap masalah rakyat kecil, dan untuk orang-orang kaya bermobil mewah dapat segera mendapat pencerahan. Andil anda melalui tidak membeli bensin bersubsidi dan membayar pajak lebih tepat guna untuk negara ini.

No comments:

Post a Comment