Jangan Bakar Sampah !!



  Sampah, sisa atau sesuatu yang tidak kita gunakan lagi yang akhirnya kita buang. Mungkin sepanjang hidup manusia di bumi ini tidak dapat terlepas dari yang namanya sampah. Hampir setiap hari kita menghasilkan samapah, maka tidak terbayangkan berapa banyak jumlah sampah yang ada di bumi ini (di Indonesia sendiri rata-rata kota besar menyumbang ratusan ribu ton per harinya. ckck). Sampah merupakan issue yang perlu diperhatikan oleh manusia di bumi ini. Kenapa ? karena secara tidak langsung jumlah sampah yang berlebih ini juga berpengaruh pada alam, ekosistem dan juga sumber penyakit. Belum lagi masih banyaknya kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat membuang sampah sembarangan, yang pada akhirnya mengurangi keindahan dan mencemari lingkungan.
   Dan salah satu cara yang seringkali dilakukan oleh masyarakat dalam mengatasi tumpukan sampah adalah dengan membakarnya, cara ini dianggap efektif, praktif dan juga murah (tentunya). Tetapi tahukah cara ini juga malah menimbulkan efek negatif dan ancaman yang berbahaya bagi manusia dan juga alam. Pada umumnya sampah rumahan yang dibakar secara serampangan, akan menghasilkan karbon monoksida (CO). Yang apabila terhirup oleh manusia dapat menganggu fungsi kerja hemogoblin, yang mestinya mengangkut dan mengedarkan oksigen (O2) ke seluruh tubuh. Sebagai gambarannya, satu ton sampah yang kita bakar dapat menghasilkan gas CO) sebanyak 30 kg.
   Asap dari pembakaran sampah plastik menghasilkan senyawa kimia dioksin atau zat yang bisa digunakan sebagai herbisida (racun tumbuhan), proses ini juga dapat menghasilkan fosgen atau gas beracun yang berbahaya (konon gas ini digunakan sebagai senjata pembunuh pada masa perang dunia pertama). Asap dari pembakaran juga mengandung benzopirena (gas beracun penyerang jantung) sebanyak 350 kali, yang menyebabkan kanker dan penyebab iritasi. Membakar kayu juga dapat menghasilkan senyawa yang mengakibatkan kanker. Sedangkan untuk melamin dapat menghasilkan formadehilda (formalin).
   Belum lagi kebiasaan masyarakat yang suka membakar sampah di area terbuka, ini dapat menghasilkan partikel debu halus atau Particulate Matter (PM) yang mencapai level 10 mikron. Dimana pada level ini zat tidak dapat disaring oleh alat pernapasan manusia, sehingga bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan susah nafas. Selain itu pembakaran sampah di area terbuka juga dapat menghasilkan kabut asap yang tebal dan mengurangi jarak pandang dan kenyamanan di lingkungan tempat tinggal serta kebakaran yang dapat meluas. Contoh yang paling parah adalah kebakaran hutan di pulau Sumatera dan Kalimantan, dimana negara tetangga (Malaysia dan Singapura) cukup terganggu dengan kiriman asap ini ke negara mereka.
   So, bagaimana atau cara efektif seperti apakah untuk mengatasi masalah sampah ini ? Menurut saya untuk mengatasi masalah sampah dan dampak negatifnya tadi. Mungkin kita bisa memulai dengan mengurangi timbunan sampah dan membuang sampah sembarangan, STOP BAKAR SAMPAH !!, Galakan bank sampah di lingkungan rumah kita serta mulailah untuk memilah sampah, minimal dengan mensortir mana sampah organik, non organik dan sampah B3. Dan terakhir mulailah dari diri kita sendiri, segeralah bergerak karena issue sampah dan kebersihan lingkungan bukan tugas petugas dinas kebersihan dan pertamanan kota juga bukan tugas pemulung. MERDESA !!

No comments:

Post a Comment