Romantisme Kehidupan Pemulung



Why mesti Pemulung ?? padahal mereka lebih berkesan kumuh, miskin, kotor dan orang-orang malas yang tidak berpendidikan. Nothing special. Mereka yang kerjanya hanya mengais sisa-sisa sampah, mereka yang menggelandang (tidak punya rumah), mereka yang kebanyakan hidup di garis kemiskinan Negara ini. Subyektifitas para pemulung-pemulung hanyalah kata-kata dan statement negative itu tadi. Apa hanya itu saja yang mendeskripsikan seorang pemulung ?? Tentu saja tidak ..

Menurut saya, mereka itu sekumpulan orang-orang aktif, ulet dan kreatif. Dengan kekurangan yang mereka miliki (kemiskinan, pendidikan yang kurang, tidak adanya lahan pekerjaan yang layak dan pantas), mereka selalu mencoba tetap survive menjalani kehidupan ini. Terpaan terik matahari yang menyengat, bau sampah dan kotoran dari berbagai macam tanpa ada rasa jijik dan malu-malu, mebalik-balik sampah guna mengumpulkan barang bekas baik kertas, kardus, besi, plastik dan lain yang bisa dijual kembali kepada para pengepul. Mereka adalah pahlawan kebersihan lingkungan tanpa tanda jasa, selain Bapak/Ibu pasukan kuning (dan tentunya instansi Dinas Kebersihan dan Tata Kota).
Tetapi mengapa kadang keberadaan mereka cenderung termarjinalkan ? Jadi buruan SATPOL PP dan kadang menjadi musuh warga karena asumsi bahwa kadang mereka  juga mencuri (?) Mereka hanyalah orang-orang yang miskin (dalam artian kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya), Orang-orang yang tertindas karena kebijakan-kebijakan Negara ini.

Jadi mulai sekarang ubah sudut pandang anda terhadap meraka. Tidak semua pemulung memiliki citra buruk dan kumuh, menjadi pemulung juga membutuhkan proses (dan tentu saja itu pilihan hidup). Malah kalau lebih kita dalami kehidupan mereka, banyak pelajaran dan ilmu positif. Bagaimana kegigihan dan keuletan mereka sehingga menjadi orang-orang sukses (untuk ini sudah banyak contohnya di negeri ini). Dan tidak semestinya kemiskinan itu dilanggengkan melalui struktur-struktur social yang terus mengungkung golongan miskin sehingga mereka tiada lain hanyalah robot-robot yang senantiasa terkendali. Karena kita semua sama-sama mahluk ciptaan Tuhan, sama-sama satu Negara Indonesia dan mulai sekarang hilangkan perbedaan. Budaya peduli terhadap sesama dan saling menghargai untuk INDONESIA SATU !

1 comment: